Sabtu, 23 Januari 2016

Meresensi Film Divergent

Sutradara: Neil Burger

Produser: Doug Wick, Lucy Fisher, Pouya Shabazian

Penulis Naskah: Evan Daugherty, Vanessa Taylor

Pemain: Shailene Woodley sebagai Beatrice "Tris" Prior

    Theo James sebagai Tobias "Four" Eaton

    Ansel Elgort sebagai Caleb Prior

    Tony Goldwyn sebagai Andrew Prior 

    Ashley Judd sebagai Natalie Prior

    Ray Stevenson sebagai Marcus Eaton

    Kate Winslet sebagai Jeanine Matthews

    Zoë Kravitz sebagai Christina

    Maggie Q sebagai Tori

    Jai Courtney sebagai Eric

    Mekhi Phifer sebagai Max

    Miles Teller sebagai Peter

    Ben Lamb sebagai Edward

    Ben Lloyd-Hughes sebagai Will

    Christian Madsen sebagai Al

   Amy Newbold sebagai Molly Atwood

   Justine Wachsberger sebagai Lauren

Studio: Summit Entertainment, Red Wagon Entertainment

Aliran/ Genre: Fantasi, Petualangan

Tanggal Rilis : 18 Maret 2014 ( Los Angeles)

21 Maret 2014 ( Amerika Serikat)

Durasi: 180 menit 

Divergent adalah film fiksi Amerika Serikat tahun 2014 yang diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama yaitu “Divergent” hasil karya Veronica Roth.

Sinopsis :

Di masa depan setelah manusia cukup umur atau dewasa akan dibagi menjadi lima kategori menurut kepribadian mereka masing-masing. Kelima kategori itu adalah Candor (jujur), Erudite (pintar), Amity (damai), Dauntless (berani) dan Abnegation (penolong tanpa pamrih). "Divergent" merupakan istilah untuk orang yang tak masuk dalam kelima kategori tersebut karena memiliki berbagai macam kepribadian yang menonjol dalam dirinya.

Gadis bernama Beatrice Prior atau “Tris” (Shailene Woodley) kini harus menghadapi tes penentuan nasibnya. Ia merasa gugup sekaligus penasaran di golongan manakah ia akan masuk. Namun saat menjalani tes, Tris merasa ada yang tak beres dan ternyata hasilnya ia tak masuk golongan manapun. Seorang wanita yang mengujinya menyuruh Tris untuk merahasiakan identitas dirinya sebagai Divergent dan menyarankannya untuk memilih Abnegation. Karena seorang Divergent merupakan ancaman pada kelompok lainnya dan akan dicari untuk dibunuh.

Ketika hari pemilihan tiba, Tris menjatuhkan pilihannya pada kelompok Dauntless. Setelah itu, Tris harus berjuang untuk bisa diterima di golongan Dauntless. Ia berusaha lulus dalam tes keberanian yang mengancam nyawanya di mulai terjun dari atas gedung hingga dilempari pisau.

Suatu fakta yang mengejutkan membuat Tris semakin yakin saat ia tahu salah satu mentornya, Four (Theo James), ternyata juga seorang Divergent. Tris pun berusaha tetap bertahan hidup di tengah persaingan dan permainan politik untuk menyingkirkan para Divergent yang dianggap berbahaya.

Tris sedikit curiga ketika melihat Jeanine (Kate Winslet) yang merupakan ketua Erudite berada di markas Dauntless dan sepertinya merencanakan sesuatu dengan ketua Dauntless. Tris juga mendengar kabar bahwa Erudite akan melakukan kudeta terhadap Abnegation yang menjalankan Pemerintahan selama ini . Four juga menceritakan kecurigaannya karena banyak pengiriman barang dan memberikan contoh obat suntik yang bisa membuat orang terpengaruh dan menuruti kemauannya.

Akhirnya terjadi penyerangan oleh kelompok Dauntless yang telah dikendalikan oleh kelompok Erudite terhadap kelompok Abnegation. Tris, Four, Marcus (ayah dari Four), ayah dan Caleb (kakanya Tris) melakukan perlawanan yaitu dengan memusnahkan pusat kontrol pengendali para kelompok Dauntless.

Setelah berhasil membatalkan program pembunuhan dan sekaligus menghapus program tersebut, pasukan atau kelompok Dauntless tersadar. Pasuakan yang setia dengan Jeanine berusaha masuk ke pusat kontrol maka Tris, Four, Marcus (ayah dari Four), Caleb dan Peter (salah satu bagian dari kelompok Dauntless) yang masih selamat melarikan diri dengan kereta dan mereka menjadi kelompok non faksi.

Kelebihan dan kekurangan :

Kelebihan :

·mudah dimengerti dan dipahami·akting yang baik oleh para pemain·menyelipkan isu sosial di dalamnya

Kekurangan :

·        adegan pertarungan kurang mendominasi·        beberapa faksi tidak diceritakan begitu mendetail·        beberapa momen kurang dibuat greget atau drama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar